Di
suatu sore, andi adik kandung dari ghina berkunjung ke tempat
peristirahatan kakaknya yang terakhir. Andi berdiri memandang baru
nisan kakaknya sambil merintihkan air matanya. Di dalam hati, Andi
berkatan
“kenapa
harus kakakku yang pergi terlebih dahulu? Mengapa bukan diriku ya
allah?” sambil menangis dan memegang hidungnya.
Lalu,
datanglah Rio yang menghampiri Andi sambil membawa mawar merah.